PGP Jawa Barat Tahun 2024 "LK. Modul 1.1"

 LK. Modul 1.1.

Oleh : Achdijat Supriady

 LEMBAR KERJA MODUL 1.1

  TUGAS 1

 1.      Pengalaman apa yang membuat Bapak/Ibu menjadi rindu bersekolah, atau, pengalaman apa yang membuat Bapak/Ibu kehilangan motivasi untuk bersekolah? (pilih salah satu)

Pengalaman yang mebuat saya rindu bersekolah yaitu :

Persahabatan, dimana persahabatan merupakan hubungan dengan teman-teman yang akrab, baik di kelas maupun di luar kelas, sering kali menjadi kenangan yang penuh dengan tawa, kebersamaan, dan dukungan yang penuh dengan kenangan seru.

Persahabatan semasa sekolah begitu spesial dan tak terlupakan, terutama menyangkut:

berkembang bersama ,waktu yang luang untuk kebersamaan, petualangan dan momen nakal bersama, dukungan emosional, kenangan tak tergantikan, mengatasi tantangan bersama, dan masa tanpa banyak beban.

 2.      Peristiwa apa yang membuat Bapak/Ibu merasa berkembang dan belajar sebagai seorang pembelajar?
Peristiwa yang membuat saya berkembang dan belajar adalah ketika diberikan tugas atau tanggung jawab baru yang di luar zona nyaman, sehingga tantangan ini memaksa saya untuk berkembang, berpikir kreatif, beradaptasi, dan mengembangkan keterampilan secara terus menerus.

3.      Siapa sosok guru yang menginspirasi Bapak/Ibu?
Sosok guru yang menginspirasi saya kedua orang tua saya

4.      Apa pengalaman yang berkesan bersama guru tersebut?  
Pengalaman yang paling berkesan dengan guru Fisika yaitu ketika menjelaskan begitu jelas dan telaten serta penyabar. Sedangkan kedua orang tua saya adalah panutan didalam pembelajaran hidup yang selalu menginspirasi saya

5.      Pernahkah Bapak/Ibu menduplikasi atau mengadaptasi yang dilakukan oleh guru tersebut di kelas yang Bapak/Ibu ampu?
saya terapkan apa yang beliau lakukan, terutama dalam cara mengajar dan pemenuhan administrasi guru dan perangkat ajar 

6. Apa saja kegiatan, materi, manfaat, yang Bapak dan Ibu harapkan ada dalam modul ini?

Harapan dari modul :

a.       Kegiatan

-          Studi literatur: Membaca dan menganalisis berbagai literatur ilmiah yang relevan dengan topik refleksi fisiologis pendidikan.

 

-          Analisis kasus: Menganalisis berbagai kasus nyata yang menunjukkan bagaimana faktor psikologis dan kesehatan fisik memengaruhi kinerja peserta didik dalam belajar.

-          Diskusi kelompok: Melakukan diskusi kelompok untuk berbagi pengalaman dan perspektif tentang bagaimana faktor psikologis mempengaruhi proses pembelajaran peserta didikr.

-          Praktik langsung: Melakukan kegiatan praktik seperti pengukuran detak jantung, pernapasan, atau analisis postur tubuh saat belajar untuk memahami hubungan antara fisiologi dan pembelajaran.

b.      Materi

-          Dasar-dasar neurofisiologi: Memahami bagaimana otak bekerja saat belajar, termasuk peran neurotransmitter, plastisitas otak, dan pembentukan memori.

-          Fisiologi stres dan pembelajaran: Mempelajari bagaimana stres memengaruhi konsentrasi, motivasi, dan kinerja belajar.

-          Nutrisi dan pembelajaran: Memahami hubungan antara nutrisi yang baik dengan fungsi kognitif dan kinerja akademik.

-          Tidur dan pembelajaran: Mempelajari pentingnya tidur yang cukup untuk konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan pemecahan masalah.

-          Aktivitas fisik dan pembelajaran: Memahami bagaimana aktivitas fisik dapat meningkatkan fungsi kognitif dan motivasi belajar.

-          Lingkungan belajar yang kondusif: Mempelajari bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang mendukung kesehatan fisik dan mental peserta didik

c.       Manfaat

-          Meningkatkan kualitas pembelajaran: Dengan memahami faktor fisiologis yang memengaruhi pembelajaran, pendidik dapat merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik .

-          Meningkatkan kesehatan peserta didik: Pendidik dapat membantu peserta didik memahami pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental untuk mencapai prestasi akademik yang optimal.

-          Membangun kolaborasi: Modul ini dapat menjadi wadah bagi pendidik untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta membangun jaringan kolaborasi.

-          Mengembangkan profesionalisme guru: Pendidik dapat mengembangkan kompetensi dalam bidang fisiologi pembelajaran dan menerapkannya dalam praktik pembelajaran sehari-hari


 

TUGAS 2
1.      Apa bagian yang paling menarik bagi saya? Mengapa?
Dalam video menggambarkan tentang pendidikan di Indonesia pada zaman kolonial.

Ada beberapa hal yang menarik buat saya, yaitu : 

-          Bagaimana pendidikan di Indonesia pada zaman kolonial hanya untuk mendidik calon-calon pegawai dan orang-orang pembantu.

-          Bagaimana pemerintah Hindia Belsaya memberikan kelonggaran kepada para calon  Dokter Jawa untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran.   

-          Bagaimana lahirnya cita-cita baru yang mengimpikan perubahan radikal dalam pendidikan dan pengajaran pada tahun 1920.

-          Bagaimana Tamanpeserta didik lahir sebagai sebuah gerbang emas kemerdekaan dan kebebasan kebudayaan bangsa.

 
2.      Apa tujuan pendidikan yang dapat dilihat dari video ini pada zaman Kolonial?
Tujuan pendidikan pada zaman kolonial adalah untuk mendidik calon-calon pegawai dan orang-orang pembantu. Pendidikan pada zaman kolonial hanya memberikan pengajaran membaca, menulis, dan berhitung seperlunya. Hal ini dilakukan agar orang-orang pembantu dapat mendukung usaha dagang mereka.

 

3.      Apa persamaan dan perbedaan antara proses pembelajaran pada zaman Kolonial dengan proses pembelajaran saat ini?

Persamaan

  • Proses transfer atau berbagi ilmu: Baik zaman kolonial maupun sekarang, tujuan utama pendidikan adalah mentransfer atau berbagi ilmu dan pengetahuan dari pendidik ke peserta didik.
  • Interaksi antara pendidik dan peserta didik: Meskipun metode dan intensitasnya berbeda, interaksi antara pendidik dan peserta didik tetap menjadi kunci dalam proses pembelajaran.

Perbedaan

Dari Aspek
Zaman Kolonial
Saat Ini
Tujuan
Mendukung kepentingan kolonial (produksi, administrasi), mendidik tenaga kerja terampil untuk kepentingan Belsaya.
Mengembangkan potensi individu, mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan.
Sasaran
Terbatas pada kelompok tertentu (anak pribumi tertentu, anak Belsaya), fokus pada pendidikan dasar.
Lebih inklusif, mencakup semua kalangan, dan jenjang pendidikan lebih beragam (dasar, menengah, tinggi).
Kurikulum
Kaku, berorientasi pada hafalan, dan lebih menitikberatkan pada mata pelajaran yang mendukung kepentingan kolonial (bahasa Belsaya, sejarah kolonial).
Lebih fleksibel, menekankan pada pemahaman konsep, keterampilan berpikir kritis, dan relevan dengan perkembangan zaman.
Metode pembelajaran
Ceramah, hafalan, dan kurang melibatkan peserta didik secara aktif.
Beragam, melibatkan peserta didik secara aktif (diskusi, proyek, praktikum), memanfaatkan teknologi.
Bahasa pengantar
Bahasa Belsaya, bahasa daerah (terbatas).
Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar utama, bahasa asing sebagai bahasa tambahan.
Nilai-nilai yang ditanamkan
Kepatuhan, ketergantungan, dan orientasi pada kepentingan kolonial.
Kemandirian, kreativitas, kritis, dan nilai-nilai kebangsaan.

 

 

TUGAS 3
Buatlah sebuah tulisan reflektif kritis Bapak/Ibu terkait konsep pemikiran Pendidikan KHD berdasarkan pertanyaan dibawah ini :

 

1.   Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di Jawa Barat serta sekolah Bapak/Ibu secara khusus?

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) tentang pendidikan sangat relevan dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini, khususnya di Jawa Barat dan sekolah Bapak/Ibu. KHD memiliki psayangan yang sangat komprehensif tentang pendidikan, yang tidak hanya fokus pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek karakter dan kepribadian. Beberapa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan saat ini adalah:

1. Pendidikan sebagai tuntutan hidup:

      • KHD: Pendidikan adalah upaya untuk memajukan bertumbuhnya pendidikan budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak.
      • Relevansi: Konsep ini masih sangat relevan, di mana pendidikan tidak hanya sebatas mengejar nilai akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan pengembangan potensi diri peserta didik secara menyeluruh.

2. Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri hsayayani:

      • KHD: Seorang guru harus menjadi teladan, membangun semangat, dan memberikan dorongan dari belakang.
      • Relevansi: Peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing sangat penting dalam proses pembelajaran. Guru tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga harus menjadi sosok yang menginspirasi bagi peserta didik.

3. Pendidikan yang berpusat pada anak:

      • KHD: Pendidikan harus sesuai dengan kodrat anak.
      • Relevansi: Konsep ini sejalan dengan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, di mana peserta didik aktif dalam proses pembelajaran dan guru berperan sebagai fasilitator.

4. Pendidikan yang mencerminkan kebudayaan nasional:

      • KHD: Pendidikan harus memperkuat jati diri bangsa.
      • Relevansi: Pendidikan di Indonesia harus mampu melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa, serta mempersiapkan generasi muda menjadi warga negara yang baik.

Relevansi dengan Konteks Jawa Barat dan Sekolah Bapak/Ibu:

      • Kekayaan budaya: Jawa Barat memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam. Pemikiran KHD tentang pendidikan yang berakar pada budaya lokal sangat relevan untuk diaplikasikan di Jawa Barat.
      • Tantangan pendidikan: Sama seperti di daerah lain, Jawa Barat juga menghadapi berbagai tantangan dalam pendidikan, seperti kesenjangan akses, kualitas guru, dan relevansi kurikulum. Pemikiran KHD dapat menjadi inspirasi untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.
      • Visi sekolah: Setiap sekolah memiliki visi dan misi yang berbeda-beda. Namun, secara umum, pemikiran KHD tentang pendidikan dapat menjadi acuan dalam merumuskan visi dan misi sekolah, serta dalam merancang program-program pembelajaran.

Penerapan Pemikiran KHD di Sekolah:

§  Mengembangkan kurikulum yang berpusat pada peserta didik: Kurikulum dirancang agar peserta didik aktif dalam belajar, dengan banyak kegiatan yang melibatkan peserta didik secara langsung.

§  Membangun lingkungan belajar yang kondusif: Lingkungan belajar yang menyenangkan dan inspiratif akan memotivasi peserta didik untuk belajar.

§  Menanamkan nilai-nilai karakter: Selain pengetahuan, peserta didik juga perlu diberikan pendidikan karakter agar menjadi manusia yang berakhlak mulia.

§  Memberdayakan guru: Guru diberikan pelatihan dan dukungan untuk meningkatkan kompetensinya dalam menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

§  Melibatkan orang tua dan komunitas: Orang tua dan komunitas perlu dilibatkan dalam proses pendidikan anak.

2.   Apa saja yang Bapak/Ibu lihat pada diri sendiri sebagai seorang pendidik setelah mempelajari materi ini?

1. Peran Guru yang Lebih Holistik:

      • Bukan hanya pemberi materi:  mungkin menyadari bahwa peran Saya sebagai guru melampaui sekadar menyampaikan materi pelajaran. Saya juga berperan sebagai pembimbing, motivator, dan teladan bagi peserta didik.
      • Pentingnya karakter: Saya mungkin lebih memperhatikan pembentukan karakter peserta didik selain pencapaian akademik. Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan gotong royong menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran.

2. Pentingnya Memahami Peserta didik:

      • Setiap peserta didik unik: Saya mungkin lebih memahami bahwa setiap peserta didik memiliki potensi dan karakter yang berbeda-beda. Penting untuk memberikan perhatian individual pada setiap peserta didik.
      • Belajar dari peserta didik: Saya mungkin menyadari bahwa peserta didik juga memiliki banyak hal yang dapat diajarkan kepada guru. Dengan mendengarkan dan berinteraksi dengan peserta didik, Saya dapat memperoleh wawasan baru.

3. Relevansi Budaya dalam Pembelajaran:

      • Mengakomodasi keberagaman: Saya mungkin lebih memperhatikan pentingnya mengakomodasi keberagaman budaya dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat memperkaya pengalaman belajar peserta didik.
      • Mempelajari budaya lokal: Saya mungkin terdorong untuk mempelajari lebih dalam tentang budaya lokal dan mengintegrasikannya ke dalam materi pembelajaran.

4. Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta didik:

      • Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan: Saya mungkin lebih fokus pada menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan kondusif bagi peserta didik untuk aktif belajar.
      • Menggunakan berbagai metode pembelajaran: Saya mungkin lebih bervariasi dalam menggunakan metode pembelajaran agar peserta didik tidak bosan dan lebih terlibat.

5. Refleksi Diri:

      • Terus belajar dan berkembang: Saya mungkin menyadari pentingnya terus belajar dan mengembangkan diri sebagai seorang pendidik.
      • Menjadi teladan: Saya mungkin merasa tertantang untuk menjadi teladan bagi peserta didik dalam segala hal, baik dalam hal akademik maupun non-akademik.

3.  Apa saja perubahan yang Bapak/Ibu lihat pada Peserta didik Bapak/Ibu setelah mempelajari materi ini?

      • Peningkatan motivasi belajar: Peserta Didik mungkin menunjukkan minat yang lebih besar dalam belajar karena mereka merasa lebih terhubung dengan materi pelajaran dan melihat relevansinya dalam kehidupan sehari-hari.
      • Perkembangan karakter: Peserta didik mungkin menunjukkan peningkatan dalam hal sikap, seperti lebih bertanggung jawab, disiplin, mandiri, dan saling menghargai.
      • Keterampilan berpikir kritis: Peserta didik mungkin lebih aktif dalam mengajukan pertanyaan, menganalisis informasi, dan memecahkan masalah.
      • Kreativitas yang meningkat: Peserta didik mungkin lebih berani dalam mengekspresikan ide-ide mereka dan mencari solusi yang inovatif.
      • Kerjasama yang lebih baik: Peserta didik mungkin lebih mudah bekerja sama dalam kelompok dan menghargai perbedaan pendapat.
      • Kepercayaan diri yang meningkat: Peserta didik mungkin merasa lebih percaya diri dalam kemampuan mereka dan berani untuk mencoba hal-hal baru.

Perubahan-perubahan ini mungkin terlihat secara bertahap dan dalam berbagai bentuk, misalnya:

      • Partisipasi aktif dalam diskusi kelas: Peserta didik lebih sering mengajukan pertanyaan dan berbagi pendapat.
      • Inisiatif dalam menyelesaikan tugas: Peserta didik lebih proaktif dalam mengerjakan tugas dan mencari informasi tambahan.
      • Kemampuan bekerja sama dalam kelompok: Peserta didik dapat menyelesaikan tugas kelompok dengan lebih baik dan saling membantu.
      • Peningkatan hasil belajar: Peserta didik menunjukkan peningkatan prestasi akademik, baik dalam bentuk nilai maupun pemahaman konsep.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan ini:

      • Konsistensi dalam penerapan: Seberapa konsisten Saya menerapkan prinsip-prinsip Ki Hadjar Dewantara dalam pembelajaran.
      • Dukungan dari lingkungan sekolah: Dukungan dari kepala sekolah, guru lain, dan staf sekolah sangat penting.
      • Keterlibatan orang tua: Keterlibatan orang tua dalam mendukung proses pembelajaran anak juga sangat berpengaruh.
 
4. Aplikasi nyata ini dapat dibuat dengan berbagai macam metode seperti dalam bentuk rekaman audio, video, slide presentasi, artikel, essay, poster atau metode lainnya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, kemudian upload aplikasi nyata yang telah dibuat pada kotak berikut!

 

TUGAS 4

Pada tahapan ini bapak/ibu akan melakukan refleksi untuk mendukung pengembangan berkelanjutan, sepanjang proses penerapan ini Bapak/Ibu dapat melakukan refleksi, salah satunya dengan menulis jurnal refleksi menggunakan metode 4P:
1.         Peristiwa yang terjadi selama mempelajari materi refleksi pendidikan nasional
Peristiwa yang terjadi adalah saya mempelajari modul ini. Saya menyimak video, dan menjadi jadi bagaimana refleksi filosofi Pendidikan nasional. Diawali dari refleksi pada diri saya sendiri sehingga saya  menjadi paham bagaimana harus menjadi guru yang sesuai dengan filosofi Pendidikan Nasional
 
2.         Perasaan selama melakukan perubahan di kelas
Perasaan saya adalah sangat bahagia, sejak saya menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan Filosofi Pendidikan nasional, saya menjadi bahagia menjadi seorang guru dan ini juga berimbas pada murid- murid saya ketika belajar bersama saya
 
3.         Pembelajaran berkaitan dengan Ide atau gagasan yang timbul sepanjang proses perubahan
Pembelajaran atau ide yang timbul sepanjang proses perubahan adalah saya mendapatkan ide untuk selalu membuat perencanaan pembelajaran yang menyenangkan dan saya akan membuat setiap pertemuan dengan metode pembelajaran yang berbeda sehingga tidak membosankan.
 
4.         Penerapan kedepan yang akan dilakukan di kelas dan sekolahnya masing-masing
Penerapan kedepan yang akan saya lakukan di kelas adalah saya akan selalu menerapkan metode pembelajaran yang berbeda di tiap pertemuan. Mudah-mudahan akan selalu ajeg, dan saya akan mengimbaskan metode pembelajaran ini kepada rekan guru- guru di sekolah.

 

                     


SEKIAN , DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR YAH...TERIMAKASIH... 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Kerja Kepala Program Keahlian PPLG SMKN 2 Bandung